Talk Series ke-3 BPIW Virtual Expo Tampilkan Peran Nyata Generasi Muda
Rangkaian Talk Series ke-3 atau yang terakhir dalam rangkaian BPIW Virtual Expo 2020 menampilkan
para generasi millennial dari Kementerian PUPR dan juga Demand Planning and Marketing Strategy Grab
Indonesia, Rizky Ardian Hidayat, pada Jumat, 20 November 2020. Generasi muda Kementerian PUPR
tersebut yakni Arif Dhiaksa dari Ditjen Sumber Daya Air, Wahyu Supriyo Winurseto dari Ditjen Bina
Marga, Eki Arsita Rizki dari Ditjen Cipta Karya, Denik Haryani dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur
PU dan Perumahan, serta Rendy Setiawan dari Ditjen Perumahan. Sementara BPIW menampilkan dua orang
generasi mudanya yakni Aji Noor Muhammad dan Akhyar Farizal. Masing-masing pembicara berbagi
pengalaman, inovasi, dan gagasan-gagasannya.
Talk Series ke-3 yang ditayangkan di youtube ini juga menarik perhatian masyarakat. Pasalnya 286
orang mengikuti melalui aplikasi zoom meeting. Saat menutup rangkaian Talk Series, Kepala BPIW Hadi
Sucahyono yang diwakili Sekretaris BPIW Iwan Nurwanto mengapresiasi sambutan masyarakat yang
mengikuti Talk Series tersebut. Data dari tim panitia juga menunjukkan pengunjung web Virtual Expo
sampai Selasa, 24 November mencapai 159.071 orang.
Iwan berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah, baik internal PUPR maupun kementerian/lembaga
terkait, pemerintah daerah, asosiasi, dan institusi pendidikan.
Talk Series yang dimoderatori Dazen Virilla ini diawali pemaparan dari Arif Dhiaksa dari Ditjen
Sumber Daya Air. Ia berbagi pengalamannya bekerja di Balai Teknik Rawa, di mana ia dan timnya harus
melakukan kajian pengolahan air rawa di Desa Jangkit Timur, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Dari pengalamannya itu ia dapat belajar dari cara hidup
masyarakat dengan keterbatasan yang ada. Ia pun berhasil berinovasi dengan membuat Pemanfaatan
Smartphone sebagai Alternatif Pengganti Automatic Water Level Recorder (AWLR). Alat Perekam Level
Air Otomatis melalui Smartphone ini berbuah Penghargaan Teknologi Tepat Guna Kab. Barito Kuala dan
mengikuti Seminar Internasional Hathi 2019 di Kupang NTT.
Sementara Wahyu S. Winurseto Dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY Ditjen Bina
Marga dalam paparannya mengambil tema Dukungan Millenial dalam Pembangunan Infrastruktur dan
Penyelenggaraan Jalan Bagi Masyarakat. Beberapa kegiatan yang telah dilakukannya seperti mengawal
program Padat Karya berupa Revitalisasi Drainase yang bertujuan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional
akibat dari Pandemi Covid 19. “Di musim pandemi ini Ditjen Bina Marga merekrut semua bidang lewat
padat karya, memberi sertifikasi gratis, sehingga bila selesai pandemi ini, mereka dapat bekerja di
tempat lain,” ucapnya. Selain itu, menurutnya generasi muda juga berperan pada pembangunan jalan
tol. Bahkan generasi muda Kementerian PUPR turut berperan membuat underpass terpanjang di Indonesia
yakni yang berada di Kulon Progo dan mendapatkan rekor MURI.
Pemapar lainnya yakni Eki Arsita Rizki dari Direktorat Jenderal Cipta Karya mengamblil tema “The
Injury Time Specialist”. Pembangunan infrastruktur menurutnya perlu dilakukan secara cepat dan
tepat, meski di menit-menit terakhir atau injury time. Eki pun turut andil dalam beberapa
pembangunan infrastruktur seperti penyiapan Venue Layar Jetski Asian Games 2018 dan Penyiapan Venue
World Cup U-20 pada 2021. Menurutnya penanganan project “Injury Time”ini memerlukan perhatian lebih
terhadap “Construction Risk Management” atau Manajemen Risiko Konstruksi.
Pembicara selanjutnya, Denik Haryani dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan mengambil tema “Sharing Session:Creative Thinking for Creative Financing”. Ia menyoroti
mengenai gap belanja pembiayaan infrastruktur, dimana APBN hanya bisa menyediakan 30 persen. Untuk
itu, 70 persen pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui alternatif pembiayaan berupa Kerja sama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).